Mengukur kejadian penyakit, cacad ataupun kematian pada populasi. Merupakan dasar dari epidemiologi deskriptif. Frekuensi kejadian yang diamati diukur dengan menggunakan Prevalens dan Incidens. Ukuran-ukuran frekuensi penyakit menggambarkan karakteristik kejadian (“occurrence”) suatu penyakit atau masalah kesehatan didalam populasi.
v ANGKA MUTLAK
Jumlah penderita pemyakit yang dinyatakan apa adanya.
Misalnya : Jumlah anak sekolah yang menderita kelainan penglihatan diwilayah tertentu adalah 100 orang.
v RATE
Adalah salah satu bentuk perbandingan yang mengukur kemungkinan terjadinya peristiwa/kejadian tertentu. Rate memenuhi kebutuhan sebagai berikut :
X = pembilang adalah jumlah kasus penyakit yang terdapat dalam suatu populasi atau dalam suatu subgroup suatu populasi.
Y = penyebut dalah populasi yang mempunyai risiko untuk mendapatkan penyakit yang bersangkutan.
Waktu, misalnya jam 12.00 tanggal 23 Juli 2010 atau jarak waktu 1 hari, 1 bulan, 1 tahun dan lain-lain.
Ciri rate :
• Mempunyai satuan ukuran, yaitu per satuan waktu.
• Besarnya tidak terbatas. Secara teoritis nilainya terbentang antara 0 sampai tak terhingga.
Contoh:
Pada tanggal 23 Juli 2010 di Bau-Bau terdapat 4000 kasus GO. Diantara penduduk yang berjumlah 400.000 orang, maka RATE kasus GO di bau-bau pada tanggal 23 Juli 2010 adalah :
Ini berarti bahwa penduduk Bau-Bau mempunyai kemungkinan untuk menderita GO adalah seperseratus. Populasi rate tidak selalu populasi dalam arti demografi, tetapi bisa dalam bentuk lain, misalnya jumlah kematian ibu pada ibu-ibu melahirkan di RS.
Tiga Tipe Rate
(1). Crude rate (angka kasar),
(2). Adjusted rate (angka yang disesuaikan),
(3). Spesific rate (angka spesifik)
Hmmmmm good2....
BalasHapus